Gizi/Nutrisi Dasar: Makronutrisi Karbohidrat
Karbohidrat
Karbohidrat terdiri dari unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) dan terdiri dari dua jenis dasar: karbohidrat sederhana atau yang biasa disebut sebagai gula, dan karbohidrat kompleks yang berupa pati juga serat.
Jenis Karbohidrat
Gula, adalah bentuk karbohidrat yang paling sederhana dari semua karbohidrat, larut dalam air dan diproduksi secara alami oleh tumbuhan dan juga hewan. Gula dapat berupa monosakarida (bermolekul tunggal) atau disakarida (bermolekul ganda). Dari ketiga monosakarida (glukosa, fruktosa, dan galaktosa) yang paling banyak jumlahnya adalah glukosa.
Pati, adalah bentuk karbohidrat yang tidak larut dan tidak manis dan masuk dalam adalah polisakarida yang tersusun dari rantai bercabang dari puluhan atau kadang-kadang ratusan molekul glukosa. Sama seperti gula, hampir semua pati ada secara alami pada tanaman, seperti biji-bijian, kacang-kacangan, dan kentang. Pati diproses dengan berbagai cara dalam membuat makanan seperti sereal, roti, tepung, dan puding.
Serat, termasuk ke dalam karbohidrat kompleks yang berasal dari tanaman yang tidak dapat dicerna oleh manusia. Serat juga dapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu larut dan tidak larut.
Serat yang tidak larut berperan sebagai 'pendorong' dan menarik air ke dalam usus besar, sehingga dapat mencegah sembelit atau konstipasi. Serat tidak larut ini dapat ditemukan pada kulit gandum dan kulit buah seperti apel, juga dapat ditemukan pada sayuran seperti brokoli.
Serat larut saat melewati saluran pencernaan, serat larut memecah dan membentuk gel yang dapat mengurangi jumlah kolesterol yang diserap. Serat larut menunda pengosongan lambung dan memperlambat masuknya glukosa ke dalam aliran darah. Pada akhirnya, keterlambatan ini dapat mencegah peningkatan glukosa darah postprandial (setelah makan) yang cepat, meningkatkan kontrol glukosa untuk individu dengan diabetes mellitus atau yang biasa disingkat DM.
Melalui proses pencernaan, karbohidrat selain serat yang larut dan tidak larut dipecah menjadi molekul yang dapat diserap. Sebagian besar pencernaan karbohidrat terjadi di usus kecil dan terjadi dengan penggunaan enzim pencernaan. Enzim adalah katalis biologis yang mempercepat reaksi kimia. Enzim utama pencernaan karbohidrat termasuk ptyalin (amilase saliva), amilase pankreas, dan disakarida (maltase, sukrase, laktase). Produk akhir dari pencernaan karbohidrat adalah monosakarida. Beberapa gula sederhana bentuknya sudah monosakarida dan tidak memerlukan pencernaan. Intinya, semua monosakarida diserap oleh usus kecil pada orang yang kesehatannya normal.
Monosakarida dalam bentuk glukosa, fruktosa, dan galaktosa saat sampai di hati semuanya akan diubah menjadi glukosa terlebih dahulu. Hati melepaskan glukosa ke dalam darah saat kadar glukosa dijaga cukup konstan oleh berbagai hormon. Setelah konsumsi makanan, kadar glukosa akan meningkat. Beberapa glukosa terus bersirkulasi dalam darah untuk menjaga kadar darah dan menyediakan sumber energi yang tersedia, sementara sisanya digunakan sebagai energi atau disimpan. Insulin, hormon yang dikeluarkan oleh pankreas, meningkatkan transportasi glukosa ke dalam sel.
Pati, adalah bentuk karbohidrat yang tidak larut dan tidak manis dan masuk dalam adalah polisakarida yang tersusun dari rantai bercabang dari puluhan atau kadang-kadang ratusan molekul glukosa. Sama seperti gula, hampir semua pati ada secara alami pada tanaman, seperti biji-bijian, kacang-kacangan, dan kentang. Pati diproses dengan berbagai cara dalam membuat makanan seperti sereal, roti, tepung, dan puding.
Serat, termasuk ke dalam karbohidrat kompleks yang berasal dari tanaman yang tidak dapat dicerna oleh manusia. Serat juga dapat dibedakan menjadi dua bentuk yaitu larut dan tidak larut.
Serat yang tidak larut berperan sebagai 'pendorong' dan menarik air ke dalam usus besar, sehingga dapat mencegah sembelit atau konstipasi. Serat tidak larut ini dapat ditemukan pada kulit gandum dan kulit buah seperti apel, juga dapat ditemukan pada sayuran seperti brokoli.
Serat larut saat melewati saluran pencernaan, serat larut memecah dan membentuk gel yang dapat mengurangi jumlah kolesterol yang diserap. Serat larut menunda pengosongan lambung dan memperlambat masuknya glukosa ke dalam aliran darah. Pada akhirnya, keterlambatan ini dapat mencegah peningkatan glukosa darah postprandial (setelah makan) yang cepat, meningkatkan kontrol glukosa untuk individu dengan diabetes mellitus atau yang biasa disingkat DM.
Pencernaan Karbohidrat
Melalui proses pencernaan, karbohidrat selain serat yang larut dan tidak larut dipecah menjadi molekul yang dapat diserap. Sebagian besar pencernaan karbohidrat terjadi di usus kecil dan terjadi dengan penggunaan enzim pencernaan. Enzim adalah katalis biologis yang mempercepat reaksi kimia. Enzim utama pencernaan karbohidrat termasuk ptyalin (amilase saliva), amilase pankreas, dan disakarida (maltase, sukrase, laktase). Produk akhir dari pencernaan karbohidrat adalah monosakarida. Beberapa gula sederhana bentuknya sudah monosakarida dan tidak memerlukan pencernaan. Intinya, semua monosakarida diserap oleh usus kecil pada orang yang kesehatannya normal.
Metabolisme Karbohidrat
Monosakarida dalam bentuk glukosa, fruktosa, dan galaktosa saat sampai di hati semuanya akan diubah menjadi glukosa terlebih dahulu. Hati melepaskan glukosa ke dalam darah saat kadar glukosa dijaga cukup konstan oleh berbagai hormon. Setelah konsumsi makanan, kadar glukosa akan meningkat. Beberapa glukosa terus bersirkulasi dalam darah untuk menjaga kadar darah dan menyediakan sumber energi yang tersedia, sementara sisanya digunakan sebagai energi atau disimpan. Insulin, hormon yang dikeluarkan oleh pankreas, meningkatkan transportasi glukosa ke dalam sel.
Konversi dan Penyimpanan Karbohidrat
Karbohidrat disimpan sebagai glikogen atau sebagai lemak. Glikogen adalah polimer besar (molekul senyawa) glukosa. Proses pembentukan glikogen disebut glikogenesis. Hampir semua sel tubuh mampu menyimpan glikogen. Namun, sebagian besar disimpan di hati dan otot rangka, saat ia tersedia untuk dikonversi kembali menjadi glukosa. Hanya pasokan glikogen terbatas yang dapat dibentuk, dan glukosa yang tidak dapat disimpan sebagai glikogen akan diubah menjadi lemak. Ketika kadar glukosa darah turun di bawah normal, pankreas distimulasi untuk melepaskan glukagon, dan ini menyebabkan hati melepaskan glikogen. Proses ini mengembalikan kadar glukosa darah menjadi normal. Tinjauan sederhana metabolisme karbohidrat ini menjelaskan bagaimana hal itu terjadi pada individu yang sehat; proses ini menjadi jauh lebih rumit saat kondisi gizi abnormal ada atau ketika ada kondisi patologis.
Referensi
1. Kozier, Barbara, et al. Fundamentals of Canadian Nursing: Concepts, Process, and Practice. 4th ed., Pearson, 2018.
Komentar
Posting Komentar
Bijak dan sopanlah dalam berkomentar.